Wisata

Menengok Kampung Naga, Wisata Budaya di Tasikmalaya

Usai tiba di Desa Neglasari, pengunjung masih harus berjalan menuruni sekitar 439 anak tangga karena lokasinya yang berada jauh dibawah tebing.

Cukup menguras tenaga untuk bisa sampai ke Kampung naga. Namun, pengunjung tak perlu khawatir. 

Rasa lelah pun terbayar lunas oleh keindahan hutan asri, hamparan sawah terasering dan gemericik air sungai ciwulan yang mengalir jernih di sisi jalan setapak menuju kampung naga.

Ditengah hiruk pikuk kehidupan modern masyarakat Tasikmalaya, ternyata penduduk di kampung naga yang berjumlah 313 orang ini masih memegang teguh adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya.

Bagaimana tidak, puluhan tahun mereka hidup tanpa adanya aliran listrik yang masuk ke kampung. Hal demikian dengan gas elpiji untuk memasak, warga tetap bertahan dengan menggunakan tungku. 

Namun uniknya, tak ada aturan dalam berbusana, larangan pendidikan maupun penggunaan elektronik dalam kehidupan masyarakat di kampung ini. 

“Anak-anak disini tetap sekolah seperti anak-anak lain pada umumnya. Beberapa rumah juga ada televisi tapi menggunakan Aki,” ujar Sahyan, Salah seorang sesepuh di Kampung Naga, Rabu (20/8/2018).

Sehari-hari, lanjut Sahyan, masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani ini senantiasa hidup rukun berdampingan. Bahkan, untuk hasil tani saja jika ada sisa, mereka silih berganti memberi ke tetangga. 

“Saat panen padi, buah-buahan sama ketela itu harus dikonsumsi 1 keluarga dulu. Kalau ada sisa mah baru dibagi ke tetangga, kalau masih ada sisa lagi baru boleh dijual ke pasar,” tambah sahyan.

Rumah penduduk di Kampung Naga yang berjumlah 112 bangunan ini, semuanya terbuat dari kayu atau bambu. Sedangkan atapnya terbuat dari daun nipah atau ijuk. 

Selain itu, di dalam rumah juga tak boleh ada perabotan seperti kursi. Sementara untuk kamar mandi dan kandang ternak, warga disana, diberi aturan khusus, harus berada di luar area perumahan.

Selain bisa berswafoto dengan latar belakang rumah-rumah warga, pengunjung juga bisa berburu produk unggulan kerajinan tangan khas masyarakat setempat sebagai oleh-oleh khas Kampung Naga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *